Wednesday 27 May 2009


Kepada Ibu tercinta,

Ibu, rinduku padamu sebesar rinduku pada kenikmatan surga yang menurut Al-kitabku begitu indah hingga tak sanggup terbayangkan. Sungai kasihmu yang mengalir dengan penuh cinta kasih membuatku tak tahan terlalu lama berpisah denganmu. Aku tak tahu akan serupa apa hidupku ini jika tak pernah kuteguk sungai kasihmu. Ku yakin kerongkongan jiwaku akan begitu kekeringan hingga wajah pucat dan langkah tak tentu arah menjadi cerminannya.

Ibu, rinduku padamu sebesar rinduku pada sinar mentari yang mencerahkan hari. Apalah jadinya diriku ini jikalau tanpa mentari cintamu. Tahukah dikau wahai Ibu ? tanpa mentari, tamatlah riwayat bumi. Kemurahan hati Ibu laksana kemurahan hati Allah yang membiarkan mentari melepaskan sinarnya hingga bumi tetap hidup.

Ibu, rinduku padamu sebesar kerinduanku bertemu Nabi sulaiman – makhluk paling kaya di bumi. Ku tahu, Ibu bukan kaya harta tetapi kaya hati. Kekayaan yang membuat jiwaku tenang tanpa takut akan bencana kemiskinan jiwa. Juga kekayaan yang membuat aku percaya bahwa aku meraih impian semustahil apapun itu.

Ibu, riduku padamu sebesar kerinduanku bertemu Nabi Ibrahim – makhluk yang rela melepaskan anak yang begitu dicintainya demi kecintaan yang lebih besar kepada Rabb-nya. Kerelaanmu untuk mengorbankan harta benda bahkan nyawamu demi diriku yang begitu kau kasihi membuat aku dapat melihat dunia yang fana ini. Aku tak bisa menemukan lagi kerelaan sebesar sebesar kerelaan dirimu. Hingga tak pernah terbersit keraguan untuk bersandar di bahumu.

Ibu, rinduku padamu sebesar kerinduanku bertemu Nabi Muhammad – makhluk paling sempurna di bumi. Apa yang kau miliki membuatku percaya bahwa pengabdianmu untuk membesarkanku hampir mencapai titik sempurna. Alasan apakah lagi yang membuatku tidak merindukan dirimu, wahai Ibu?

Akhirnya, setelah kuhitung-hitung, rasanya tak mampu diri ini untuk menembus semuanya. Terlalu besar dan terlalu mulia, hingga pantaslah kiranya jikalau surga berada di telapak kakimu. Anakmu yang lemah ini hanya mampu berdoa semoga pengabdianmu dibalas oleh Allah, Zat yang Maha Kaya lagi Maha penyayang.

Satu pintaku Ibunda, wariskanlah juga semua ini padaku hingga saat waktunya tiba, aku bisa menjadi ibu seperti Ibunda.

Salam Sayang,

Ananda

No comments: